# 3 Pemupukan Kopi

Pemupukan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman dan memperbaiki kondisi tanah. Tanaman yang kekurangan salah satu unsur hara akan menunjukkan gejala yang merugikan seperti kurus, daun menguning, sulit berbuah, dan sebagainya sehingga harus ditambahkan unsur hara ke dalam tanah, baik berasal dari pupuk buatan maupun pupuk organik.

Pupuk buatan: Pemupukan harus dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat jenis, tepat dosis, dan tepat cara pemberiannya. Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu pada awal dan akhir musim penghujan. Bila dilakukan dalam musim kemarau, setelah pemupukan tanaman harus disiram sehingga pupuk larut dalam air dan mudah diserap tanaman. Selain itu penyiraman juga dapat meningkatkan jumlah air yang bisa diserap tanaman sehingga hara yang terserap juga semakin banyak.

Pemupukan pada tahun pertama: Setiap tanaman dipupuk 2 kali , masing-masing dengan urea sebanyak 25 g, SP-36 25 g dan KCl 20 g.
Pemupukan pada tahun ke dua: Setiap tanaman dipupuk 2 kali masing-masing dengan Urea sebanyak 150 g, SP-36 sebanyak 50 g dan KCl sebanyak 40 g
Pemupukan tahun ke tiga: Setiap tanaman dipupuk 2 kali masing-masing dengan Urea sebanyak 75 g, SP-36 sebanyak 70 g dan KCl sebanyak 40 g
Pemupukan tahun ke empat: Setiap tanaman dipupuk 2 kali masing-masing dengan Urea sebanyak 100 g, SP-36 sebanyak 90 g dan KCl sebanyak 40 g
Pemupukan tahun ke 5-10; Setiap tanaman dipupuk 2 kali masing-masing dengan Urea sebanyak 150 g, SP-36 sebanyak 130 g dan KCl sebanyak 60 g
Pemupukan pada tahun ke 10 dan seterusnya: Setiap tanaman dipupuk 2 kali masing-masing dengan Urea sebanyak 200 g, SP-36 sebanyak 175 g dan KCl sebanyak 80 g.

Cara Pemberian Pupuk: Buat lubang kecil sedalam 2-5 cm mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, masukkan pupuk ke dalam lubang, dan tutup dengan tanah dan padatkan agar pupuk tidak menguap.
Pupuk majemuk berbentuk tablet yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, kalium, magnesium dan kalsium, dapat diberikan untuk menggantikan urea, SP-36 dan KCl, dan cukup berikan sekali dalam setahun karena pupuk tersebut tidak mudah larut dalam air.

Pupuk organik: Pupuk organik dapat berupa mulsa yang berasal dari daun-daun, serasah sekitar tanman kopi, rumput hasil penyiangan, bahan hasil pemangkasan pohon pelindung dan tanaman penutup tanah, serta daging buah kopi yang sudah mengering.

Pemberian Mulsa: Selain menambah unsur hara, mulsa juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, melindungi tanaman dari kekeringan di musim kemarau, dan mencegah tumbuhnya gulma di sekitar tanaman.
Cara pemberian mulsa: diberikan pada awal dan akhir musim hujan dengan cara ditumpuk di sekitar batang kopi setebal 15 cm. Lebar tanah yang diberi mulsa sama dengan lebar lingkaran parit untuk pupuk buatan.
Cara pemberian pupuk kandang: Pupuk kandang atau kompos diberikan sebanyak 20-40 liter /tanaman, tergantung umur tanaman. Pupuk kandang atau kompos diberikan diberikan 1-2 tahun sekali pada awal musim penghujan, bersamaan dengan pemberian pupuk buatan.

Selain diberi pupuk kandang dan mulsa, tanaman kopi juga dapat diberi pupuk dari daun-daun bekas pangkasan tanaman pelindung dan tanaman penutup tanah. Daun-daun bekas pangkasan dan penutup tanah dapat langsung dipendam dalam parit-parit yang dibuat di luar perakaran tanaman kopi, atau dibuat kompos terlebih dahulu.
Pada tanah yang sangat masam (pH kurang dari 4.5) pemberian pupuk kandang perlu ditambah dengan pemberiian kapur sebanyak ¼ - 2/3 kg per tanaman, diberikan sekali dalam 2-4 tahun.
Oleh: Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian Madya.

Sumbrer:
1. KOPI, BUDIDAYA & PENANGANAN PASCA PANEN. Oleh Ir. Sri Najiyati dan Ir. Danarti. 2004.
2. Pedoman teknis Pengembangan Komoditi Kopi Robusta. Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perkwbunan. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar